Urban heat island (UHI)
merupakan suatu fenomena dimana suhu permukaan dan suhu udara di daerah kota
lebih panas dibandingkan dengan suhu udara di daerah disekitarnya. Fenomena
UHI terjadi
akibat adanya
urbanisasi, dimana terjadi perubahan tata guna lahan dari daerah bervegetasi
menjadi bangunan, jalan dan permukaan yang menyimpan panas pada siang hari lalu
melepaskannya secara perlahan pada malam hari sehingga membuatnya lebih panas
dari daerah sekitarnya. Fenomena ini disebut dengan UHI karena kontur isoterm
yang terbentuk pada daerah kota dan sekitarnya sama dengan isoterm yang
terbentuk pada pulau kecil terisolasi yang terdapat ditengah lautan. Suhu udara
rata-rata tahunan dari sebuah kota dengan penduduk satu juta orang atau lebih
dapat lebih panas 1-3°C dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan pada
malam hari perbedaannya bisa mencapai 12 °C. Bahkan pada kota kecil sekalipun
bisa mengalami fenomena UHI, walaupun efeknya lebih kecil jika ukuran kotanya
lebih kecil.
Isoterm
yang terbentuk pada daerah kota (U.S. Environmental Protection Agency, 2008)
Fenomena urban heat island ini diakibatkan oleh terjadinya perubahan pada neraca energi permukaan, seperti berikut :
Rn = ∆S + H + LE
Rn
adalah radiasi netto (W/m2). ∆S adalah fluks energi yang digunakan
untuk memaskan permukaan (W/m2), LE adalah fluks energi yang
digunakan untuk menguapkan uap air yang dikenal dengan panas laten (latent heat), dan H adalah fluks panas
yang digunakan untuk memaskan udara yang dikenal dengan panas terasa/sensible heat (W/m2). Dimana kita ketahui keseimbangan antara energi yang diterima permukaan dinyatakan sebagai berikut:
Q = K* + L* = K↓ - K ↑ + L↓ - L↑
Q
adalah netto radiasi semua panjang gelombang, K adalah energi gelombang
pendek, L adalah gelombang panjang atau fluks permukaan dan panah menunjukkan
aliran energi ke arah permukaan atau sebaliknya.Perubahan yang terjadi di daerah kota adalah sebagai berikut:
1.
Peningkatan radiasi
gelombang pendek yang diterima (K↓) oleh kanopi
kota akibat dari albedo dari street
canyon.
2.
Peningkatan
radiasi gelombang panjang yang diterima (L↓) akibat radiasi gelombang panjang
yang diserap oleh polutan dan diemisikan kembali.
3.
Penurunan
radiasi gelombang panjang yang emisikan kembali (L↑) dari jalan ngarai (street canyon) akibat penutupan oleh
bangunan disekitarnya.
4.
Peningkatan heat
storage pada siang hari (∆S) akibat konduktivitas panas dari material kota dan pelepasan panas pada
malam hari.
5.
Penurunan evapotranspirasi (LE) dan peningkatan sensible heat (H) akibat
sedikitnya badan air dan vegetasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar